<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
Musik Anak biasanya berisi pesan tentang Kasih sayang keluarga, pendidikan, persahabatan, hingga cita-cita.Musik anak di Indonesia sendiri sangat popular di tahun 80 an hingga akhir90an. Namun setelah era millennium datang, popularitas musik anak-anak kian redup.
Perjalanan Panjang Musik Anak Indonesia
Musik anak era 80an identikdengan durasinya yang pendek serta makna lagu yang mendidik. Di era ini muncukpenyanyi cilik yang popular seperti Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, serta Chica Koeswoyo. Saya pribadi cukup mengenal lagu anak pada era ini lewatkoleksi album dalam bentuk kaset milik ibu saya. Menurut pengamatan sederhanasaya lagu anak pada masa ini sangat sederhana, mendidik, dan makananya punmudah ditangkap. Satu lagu dari chica Koeswoyo yang berjudul Bis Sekolah yangsempat dipopulerkan Koes Plus pun dapat di remake menjadi lagu dengan temapersahabatan yang menarik.
"Musik anak era 80an identikdengan durasinya yang pendek
serta makna lagu yang mendidik"
Musik anak era 90an memiliki temayang khas yaitu tentang persahabatan, pendidikan, serta cita-cita dan harapan.Penyanyi cilik yang popular pada masa ini antara lain Agnes Monica dengan ,Chiquita Meidy dengan lagu Kampuang nan jauh dimato, lalu Joshua Suhermandengan lagu diobok-oboknya serta gaya bernyanyi yang jujur dan natural yangkental dengan logat jawanya. Era 90an Indonesia mengalami transformasiInformasi yang cepat, hal ini menyejikan banyaknya variasi musik yang beredardi masyarakat, namun lagu anak-anak masih bisa eksis karena memiliki segmenyang bear.
Musik anak era awal millennium cenderung sepi disbanding era-era sebelumnya. Penyanyi cilik yang popular padamasa ini adalah Sherina dan Tasya. Transformasi lanjutan teknologi informasi dan komunikasi serta pengaruh globalilsasi mempengaruhi selera musik masyarakat. Anak-anak pada era ini bahkan cenderung menyenangi lagu remaja dengan tema cinta dan asmara yang lebih popular. Relitaini terjadi sampai saat ini dan seakan sudah menjadi hal yang biasa saja,padahal musik memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pendengarnya terlebih anak-anak yang dengan kepolosannya menerima hal-hal yang baru.
Manfaat Musik bagi Anak
Secara psikologis musik dapat memberi peran positif dalam pembentukan mental dan perilaku. Musik juga memiliki fungsi sebagai Stimulasi ingatan, memberikan rasa nyaman, serta menghibur. lagu anak-anak dapat menjadi media pembelajaran baik tentang pentingnyapendidikan, kasih sayang terhadap orang tua, serta kecintaan terhadaplingkungan serta negara. Apabila hal ini bisa dioptimalkan tidak tertutup kemungkinan untuk musik anak menjadi media pembelajaran yang efektif yang dapatditerapkan di lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti TK, PAUD, dsb.
"Secara psikologis musik dapatmemberi peran
positif dalam pembentukan mental dan perilaku"
RealitaMusik Anak Saat Ini
Dimasa ini, musik anak bagaikan hilang atau terpojok oleh musik-musik pop remaja dan dewasa. Keberadaannya seakan diabaikan oleh masyarakat. Ditambah dengan fenomena Boy Band dan Girlband yang sejak awal tahun 2012 ini yang kian eksis di dunia musik Indonesia. Anak-anaksaat ini lebih mengenai lagu-lagu pop dengan tema Asmara serta percintaan. Bahkan tidak jarang kita melihat grup penyanyi cilik membawakan lagu cinta di layar kaca. Hal ini bisa terjadi karena lagu anak dinilai kurang menjual atau kurang memberi keuntungan materil yang lebih besar di banding lagu umum. Kondisi tersebut lama kelamaan dapat mematikan industri musik anak dan implikasinya anak-anak akan semakin sulit mencari alternatif refrensi lagu yang dapat ianyanyikan sesuai dengan usian mereka.
Mengembalikan Kejayaan Lagu Anak Indonesia
Realita terpinggirnya musik anakIndonesia saat ini memunculakn semangat untuk mengembalikan kejayaan lagu anak.Hal ini bukanlah menjadi wacana baru, ada beberapa gerakan yang membawasemangat ini pada masyarakat. Namun seperti yang kita rasakan saat inigerakan-gerakan tersebut belum optimal. Mengenai hal ini ada beberapa alternatif yang mungkin dapat menghasilakan perubahan yang lebih baik padawajah industri musik anak.
11. 1. Mengoptimalkan lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti TK, PAUD, dsb sebagai agen sosialisasi lagu anak.
22. 2. Penerapan lagu anak sebagai media pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan.
33. 3. Peran serta orang tua juga sangat dibutuhkan, seperti lebih selektif memilih lagu untuk si kecil.
44. 4. Apresiasi terhadap musik anak dengan membeli kaset asli.
Uraian diatas merupakan sedikitlangkah yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Lagu anak padaindustri musik saat ini. Perlu dukungan yang berkelanjutan dari semua pihakbaik dari Seniman pencipta dan penyanyi, pihak label/perusahaan dibidang musik,maupun masyarakat untuk lebih peduli akan pentingnya musik atau lagu anak bagi perkembangan musik anak-anak Indonesia. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Jaya Musik Anak Indonesia!